Ada banyak masalah yang dapat membuat seorang wanita gagal menikmati
seks. Berikut adalah enam masalah seksual yang paling sering diderita
wanita.
1. Anorgasmia
Ketiadaan orgasme atau anorgasmia menyiratkan bahwa wanita tidak
mengalami kenikmatan puncak saat berhubungan seks, meskipun dia mungkin
mendapatkan kesenangan. Ada kasus-kasus di mana wanita tidak pernah
mencapai orgasme sama sekali (anorgasmia primer), mencapai orgasme
parsial (hanya orgasme clitoral dan bukan vagina), atau gagal mencapai
orgasme karena kesedihan mendalam, trauma atau sakit melahirkan
(anorgasmia sekunder). Perawatan gangguan ini umumnya melibatkan terapi
oleh seorang terapis seks atau psikolog profesional. Anorgasmia
berkaitan dengan hambatan mental pribadi pasien (misalnya rasa bersalah
memperoleh kesenangan seksual) atau masalah hubungan (misalnya kurangnya
komunikasi dengan suaminya), atau kombinasi kedua faktor tersebut.
2. Frigiditas
Frigiditas adalah ketiadaan hasrat seksual yang memengaruhi sekitar
10% populasi wanita. Masalah ini umumnya bersifat kejiwaan, misalnya
karena pendidikan moral yang terlalu kaku sehingga menabukan seks,
konflik dengan pasangan, dll. Pada kasus yang jarang, frigiditas
bersifat fisiologis seperti masalah hormonal, minum obat tertentu
seperti neuroleptik, obat penenang atau pil tidur. Identifikasi akar
masalah diperlukan untuk mengatasinya dan menumbuhkan kembali hasrat
seksual pasien.
3. Vaginismus
Vaginismus adalah gangguan seksual di mana wanita menolak penetrasi
dengan mengencangkan otot-otot pra-vagina. Ada dua jenis vaginismus:
vaginismus primer (wanita yang masih perawan) dan vaginismus sekunder
(reaksi karena infeksi vagina, trauma melahirkan, trauma seksual, dll).
Penyembuhan vaginismus membutuhkan konsultasi dengan dokter kandungan,
terapis seks atau psikoterapis. Perawatan bertujuan untuk membantu
pasien mengidentifikasi sumber masalahnya, mengatasinya, dan mendapatkan
kembali kepercayaan pada tubuh sendiri dan pasangannya. Penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar pasangan yang menjalani perawatan
vaginismus berhasil mendapatkan kehidupan seks yang lebih baik dan
berkelanjutan.
4. Disparunia
Disparunia atau nyeri saat berhubungan seksual banyak disebabkan karena penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes kelamin dan jamur.
Kanker serviks, tumor atau
kista ovarium
juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seks. Anda
perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan jika rasa nyeri Anda
persisten.
5. Masalah menopause
Menopause dapat mempengaruhi hasrat seksual dalam tingkat yang
bervariasi dari satu wanita ke wanita yang lain. Penghentian siklus
menstruasi dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis dan fisiologis
pada wanita. Perubahan hormonal juga menyebabkan atrofi vagina dan
pelumasan berkurang sehingga menimbulkan rasa sakit dan iritasi yang
dapat mengganggu kenikmatan seksual.
6. Sakit setelah melahirkan
Setelah dihadapkan pada persalinan dan sibuk dengan bayinya,
kadang-kadang dibutuhkan waktu bagi ibu baru untuk menimbulkan kembali
hasrat seksualnya. Dia mungkin mengalami nyeri perineum dan
ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan penurunan hasrat seksual. Hal
ini diperparah oleh sayatan episiotomi yang kadang-kadang dilakukan
untuk mencegah robeknya perineum selama persalinan. Ibu baru harus
menunggu penyembuhan sebelum melakukan hubungan seksual dan mungkin
khawatir merasa sakit saat melakukannya.