Wednesday, 21 May 2014

6 Gangguan Seksual pada Wanita

Ada banyak masalah yang dapat membuat seorang wanita gagal menikmati seks. Berikut adalah enam masalah seksual yang paling sering diderita wanita.

1. Anorgasmia

Ketiadaan orgasme atau anorgasmia menyiratkan bahwa wanita tidak mengalami kenikmatan puncak saat berhubungan seks, meskipun dia mungkin mendapatkan kesenangan. Ada kasus-kasus di mana wanita tidak pernah mencapai orgasme sama sekali (anorgasmia primer), mencapai orgasme parsial (hanya orgasme clitoral dan bukan vagina), atau gagal mencapai orgasme karena kesedihan mendalam, trauma atau sakit melahirkan (anorgasmia sekunder). Perawatan gangguan ini umumnya melibatkan terapi oleh seorang terapis seks atau psikolog profesional. Anorgasmia berkaitan dengan hambatan mental pribadi pasien (misalnya rasa bersalah memperoleh kesenangan seksual) atau masalah hubungan (misalnya kurangnya komunikasi dengan suaminya), atau kombinasi kedua faktor tersebut.

2. Frigiditas

Frigiditas adalah ketiadaan hasrat seksual yang memengaruhi sekitar 10% populasi wanita. Masalah ini umumnya bersifat kejiwaan, misalnya karena pendidikan moral yang terlalu kaku sehingga menabukan seks, konflik dengan pasangan, dll. Pada kasus yang jarang, frigiditas bersifat fisiologis seperti masalah hormonal, minum obat tertentu seperti neuroleptik, obat penenang atau pil tidur. Identifikasi akar masalah diperlukan untuk mengatasinya dan menumbuhkan kembali hasrat seksual pasien.

3. Vaginismus

Vaginismus adalah gangguan seksual di mana wanita menolak penetrasi dengan mengencangkan otot-otot pra-vagina. Ada dua jenis vaginismus: vaginismus primer (wanita yang masih perawan) dan vaginismus sekunder (reaksi karena infeksi vagina, trauma melahirkan, trauma seksual, dll). Penyembuhan vaginismus membutuhkan konsultasi dengan dokter kandungan, terapis seks atau psikoterapis. Perawatan bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi sumber masalahnya, mengatasinya, dan mendapatkan kembali kepercayaan pada tubuh sendiri dan pasangannya. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasangan yang menjalani perawatan vaginismus berhasil mendapatkan kehidupan seks yang lebih baik dan berkelanjutan.

4. Disparunia

Disparunia atau nyeri saat berhubungan seksual banyak disebabkan karena penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes kelamin dan jamur. Kanker serviks, tumor atau kista ovarium juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seks. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan jika rasa nyeri Anda persisten.

5. Masalah menopause

Menopause dapat mempengaruhi hasrat seksual dalam tingkat yang bervariasi dari satu wanita ke wanita yang lain. Penghentian siklus menstruasi dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis dan fisiologis pada wanita. Perubahan hormonal juga menyebabkan atrofi vagina dan pelumasan berkurang sehingga menimbulkan rasa sakit dan iritasi yang dapat mengganggu kenikmatan seksual.

6. Sakit setelah melahirkan

Setelah dihadapkan pada persalinan dan sibuk dengan bayinya, kadang-kadang dibutuhkan waktu bagi ibu baru untuk menimbulkan kembali hasrat seksualnya. Dia mungkin mengalami nyeri perineum dan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan penurunan hasrat seksual. Hal ini diperparah oleh sayatan episiotomi yang kadang-kadang dilakukan untuk mencegah robeknya perineum selama persalinan. Ibu baru harus menunggu penyembuhan sebelum melakukan hubungan seksual dan mungkin khawatir merasa sakit saat melakukannya.