Monday, 26 May 2014

Dua Makan Besar Lebih Baik daripada Enam Makan Kecil Bagi Penderita Diabetes

Penelitian yang diterbitkan di Diabetologia (jurnal dari Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes) menunjukkan bahwa dua kali makan besar lebih baik untuk mengendalikan berat badan dan gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dibandingkan enam makan kecil sehari dengan total kalori yang sama.

Penelitian dilakukan oleh Dr Hana Kahleová dkk dari Diabetes Centre, Institute for Clinical and Experimental Medicine, Praha, Republik Ceko. Penelitian ini menilai 54 pasien (29 pria, 25 wanita) berusia 30-70 tahun dengan BMI 27-50 kg/m2 dan HbA1c 6-11,8 % (42-105 mmol / mol) yang menjalani pengobatan diabetes oral. Mereka diminta untuk mengikuti salah satu dari dua program diet kalori terbatas, masing-masing berisi 500 kalori kurang dari jumlah harian yang disarankan, yaitu sekitar 1.300 kalori untuk perempuan dan 1.900 untuk pria. Satu program diet berisi enam makan kecil (A6) dan satu program diet lainnya berisi dua makan besar yaitu sarapan dan makan siang (B2). Dalam penelitian ini para peserta dibagi menjadi dua kelompok masing-masing terdiri dari 27 pasien. Masing-masing kelompok menjalani salah satu dari kedua program diet selama 12 minggu, dan kemudian setelahnya berpindah ke program lain selama 12 minggu. Berat badan, kadar gula darah, kadar lemak hati, sensitivitas insulin dan fungsi sel beta pankreas yang memproduksi insulin dari para peserta diukur dengan menggunakan berbagai teknik dan pemodelan matematika.

Para peneliti menemukan penurunan berat badan di kedua program, lebih banyak pada B2 (3,7 kg) daripada A6 (2,3 kg). Kandungan lemak hati menurun lebih besar pada B2 (-0.04 %) dibandingkan A6 (-0.03 %). Kadar glukosa darah puasa dan C-peptida menurun pada kedua program, juga lebih besar pada B2. Glukagon darah puasa (hormon yang mengubah glikogen kembali menjadi glukosa) menurun pada program B2, tetapi meningkat pada A6. Sensitivitas insulin glukosa oral (OGIS) meningkat di kedua program, lebih besar pada B2. Tidak ada efek samping yang teramati pada kedua program.

Para penulis mengatakan, “Dengan hanya sarapan dan makan siang menurunkan berat badan, lemak hati, glukosa darah puasa, C-peptida dan glukagon, dan meningkatkan OGIS, lebih besar dibandingkan dengan pembatasan kalori yang sama tetapi dengan membagi makan menjadi enam kali. Hasil ini menunjukkan bahwa, untuk pasien diabetes tipe 2, diet kalori terbatas dengan sarapan dan makan siang porsi besar mungkin lebih menguntungkan daripada enam porsi makan kecil di siang hari.”

Mereka menambahkan, “strategi terapi baru harus mempertimbangkan tidak hanya kandungan energi dan makronutrien tetapi juga frekuensi dan waktu makan. Studi jangka panjang sangat diperlukan sebelum menawarkan rekomendasi mengenai frekuensi makan”.
———————–
Referensi: Hana Kahleová et al. “Eating two larger meals a day (breakfast and lunch) is more effective than six smaller meals in a reduced-energy regimen for patients with type 2 diabetes: a randomised crossover study”. Diabetologia, May 2014.

sumber dari : http://majalahkesehatan.com/
Ditulis oleh dr Salma