Sunday, 1 June 2014

5 Penyebab Bau Badan Tidak Sedap

Bau badan dalam kadar sedang adalah normal dan bahkan bermanfaat sebagai “identitas” kita. Setiap orang memiliki bau badan yang unik. Hewan, terutama anjing, bisa mengidentifikasi orang dari bau badannya. Namun, bau badan yang berlebihan bisa mengganggu atau bahkan mengindikasikan penyakit.

Penyebab bau badan

Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin terbuka ke permukaan kulit, sementara kelenjar apokrin ditemukan di daerah di mana rambut tumbuh, termasuk kulit kepala, ketiak, dan selangkangan. Keringat dari kelenjar ekrin sebagian besar adalah air dan garam, tetapi kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung lemak, protein dan karbohidrat. Bau badan muncul ketika bakteri di permukaan kulit mengurai keringat dari kelenjar apokrin menjadi asam yang mudah menguap dan melepaskan bau tidak sedap. Ada dua jenis asam yang menyebarkan bau badan:
  • Asam propionat atau asam propanoat yang berbau seperti cuka dan merupakan hasil penguraian keringat oleh propionibacteria, sejenis bakteri yang hidup di saluran kelenjar sebasea manusia dewasa dan remaja.
  • Asam isovalerik yang dihasilkan oleh bakteri staphylococcus epidermidis, yang menyebarkan bau seperti keju.
Setiap ketidakseimbangan tubuh berikut dapat meningkatkan produksi asam yang menyebabkan bau badan:
  1. Ketidakseimbangan diet. Kekurangan magnesium atau zinc dan terlalu banyak mengkonsumsi daging, makanan yang banyak mengandung kolin (telur, hati ikan, dan kacang-kacangan), bawang merah, bawang putih, jengkol, makanan pedas tertentu, kopi dan alkohol, gorengan dan makanan berlemak dapat menyebabkan bau badan.
  2. Stres emosional. Kelenjar apokrin biasanya mengeluarkan keringat lebih banyak saat Anda sedang mengalami stres emosional (marah, takut, gembira). Bila tidak segera mandi, bakteri akan mengurai zat tersebut sehingga menyebabkan bau badan.
  3. Gejolak hormon. Hormon androgen pada anak-anak yang sedang menjalani masa puber dapat meningkatkan produksi kelenjar apokrin.
  4. Kelainan genetik. Orang-orang tertentu secara genetik cenderung memiliki bau tubuh yang kuat. Sebuah kelainan genetik langka trimetilaminuria (trimetil amina di dalam urin ), ditandai dengan bau amis di napas, keringat dan urin. Sindrom ini disebabkan oleh cacat pada enzim yang memecah trimetil-amina, produk sampingan dari pencernaan protein yang dikeluarkan oleh bakteri yang ada dalam usus.
  5. Penyakit. Beberapa penyakit dapat menyebabkan bau badan yang buruk. Salah satu penyakit paling umum yang dapat menyebabkan bau badan adalah diabetes. Hal ini terutama terjadi bila gula darah penderitanya kurang terkontrol sehingga mengembangkan kondisi yang disebut ketoasidosis. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan bau badan tetapi juga bau nafas yang khas. Bau badan yang buruk juga bisa menjadi pertanda penyakit liver atau ginjal yang parah di mana tubuh tidak mampu memproses dan mengeluarkan racun tertentu. Kondisi ini dapat dipastikan dengan tes darah yang mengukur fungsi ginjal dan hati. Kadang-kadang, tiroid yang terlalu aktif juga bisa menyebabkan masalah bau badan karena kecenderungan pasien untuk berkeringat berlebihan.
Tips untuk Anda

Karena penyebab bau badan adalah bakteri pemecah keringat, cobalah langkah-langkah berikut untuk mengurangi bau badan Anda:
  • Terapkan diet yang sehat. Kurangi makanan yang banyak mengandung kolin dan stimulan seperti kopi atau teh yang merangsang aktivitas kelenjar apokrin.
  • Mandilah dua kali sehari. Bersihkan ketiak, selangkangan, dan lipatan-lipatan tubuh Anda dengan baik. Setelah mandi, terapkanlah larutan alkohol atau deodoran untuk mengurangi bakteri.
  • Kenakan pakaian dari katun dan serat alami lainnya yang memungkinkan kulit Anda untuk bernapas, sehingga penguapan keringat menjadi lebih baik.
  • Konsultasikan dengan dokter bila bau badan Anda tidak normal dan mungkin menandakan ada yang salah di tubuh Anda.

    Ditulis oleh dr Salma