Okra adalah salah satu tumbuhan famili Malvaceae yang memiliki nama ilmiah Abelmoschus esculentus. Akhir-akhir ini, tanaman yang dikenal dengan sebutan lady finger
ini telah banyak dikembangkan di Asia. Tanaman ini dapat dibudidayakan
di seluruh daerah beriklim tropis dan temperatur hangat di seluruh
dunia. Tanaman yang termasuk sayuran ini berbentuk polong berwarna hijau
berukuran sekitar 5-15 cm. Untuk mendapatkan buah siap panen dibutuhkan
waktu sekitar 45-60 hari.
Okra adalah salah satu sayuran yang sangat rendah kalori. Tanaman yang juga disebut sebagai gumbo ini hanya mengandung 30 kalori per 100 g dan tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol. Meskipun demikian, okra adalah sumber sayuran yang kaya serat, mineral, dan vitamin, sehingga sering direkomendasikan oleh ahli gizi untuk mengendalikan kadar kolesterol dan program penurunan berat badan. Karena polong okra kaya akan serat, sayuran ini dapat membantu dalam proses peristaltik pencernaan dan meringankan sembelit.
Polong okra mengandung vitamin A, dan flavonoid anti-oksidan seperti beta karoten, xanthin dan lutein. Okra adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan anti-oksidan yang tinggi. Vitamin A diketahui memiliki sifat antioksidan dan sangat penting untuk penglihatan. Vitamin A juga diperlukan untuk menjaga selaput mukosa dan kulit. Konsumsi sayuran dan buah-buahan alami yang kaya akan flavonoid membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
Sayuran ini kaya akan kelompok vitamin B-kompleks seperti niasin, vitamin B6 (piridoksin), thiamin, dan asam pantotenat. Polong okra juga mengandung sejumlah vitamin K. Vitamin K merupakan kofaktor untuk enzim pembekuan darah dan diperlukan untuk memperkuat tulang.
Polong okra juga merupakan sumber vitamin C, menyediakan sekitar 36 % dari asupan harian yang disarankan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dapat membantu tubuh untuk meningkatkan kekebalan terhadap agen infeksi, mengurangi kemungkinan terserang flu dan batuk dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya.
Polong okra segar adalah sumber asam folat yang baik, menyediakan sekitar 22% RDA per 100 g. Konsumsi makanan yang kaya folat, khususnya selama periode pra-konsepsi dapat membantu menurunkan insidensi terjadinya neural tube defect (cacat tabung saraf) . Tanaman yang dikenal dengan sebutan bhindi di India ini merupakan sumber mineral penting seperti zat besi, kalsium, mangan dan magnesium. Penelitian yang dipublikasikan oleh “Journal of Pharmacy & Bioallied Sciences 2011” dengan judul “Anti diabetic and anti hyperlipidemic potential of Abelmoschus esculentus (L.) Moench in streptozotocin-induces diabetic rats” menyarankan bahwa ekstrak dari okra merupakan tumbuhan obat yang dapat membantu melawan diabetes. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya penurunan yang signifikan pada kadar glukosa darah dan kadar profil lipid dengan pemberian ekstrak okra pada tikus yang menderita diabetes mellitus.
Okra yang memiliki warna hijau merupakan jenis yang terbaik. Polong okra dapat di konsumsi saat masih muda dan segar. Untuk menjaga nilai nutrisi yang dimiliki, maka tidak dianjurkan untuk dimasak. Apabila tidak untuk dikonsumsi setelah dipetik maka dapat disimpan dalam lemari es dalam keadaan tidak dicuci sebelumnya dan dapat dikonsumsi dalam waktu 3 hari.
Okra merupakan sayuran dengan kandungan nutrisi yang tinggi, tidak beracun dan aman di konsumsi untuk semua orang termasuk anak-anak dan wanita hamil.
Okra adalah salah satu sayuran yang sangat rendah kalori. Tanaman yang juga disebut sebagai gumbo ini hanya mengandung 30 kalori per 100 g dan tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol. Meskipun demikian, okra adalah sumber sayuran yang kaya serat, mineral, dan vitamin, sehingga sering direkomendasikan oleh ahli gizi untuk mengendalikan kadar kolesterol dan program penurunan berat badan. Karena polong okra kaya akan serat, sayuran ini dapat membantu dalam proses peristaltik pencernaan dan meringankan sembelit.
Polong okra mengandung vitamin A, dan flavonoid anti-oksidan seperti beta karoten, xanthin dan lutein. Okra adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan anti-oksidan yang tinggi. Vitamin A diketahui memiliki sifat antioksidan dan sangat penting untuk penglihatan. Vitamin A juga diperlukan untuk menjaga selaput mukosa dan kulit. Konsumsi sayuran dan buah-buahan alami yang kaya akan flavonoid membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
Sayuran ini kaya akan kelompok vitamin B-kompleks seperti niasin, vitamin B6 (piridoksin), thiamin, dan asam pantotenat. Polong okra juga mengandung sejumlah vitamin K. Vitamin K merupakan kofaktor untuk enzim pembekuan darah dan diperlukan untuk memperkuat tulang.
Polong okra juga merupakan sumber vitamin C, menyediakan sekitar 36 % dari asupan harian yang disarankan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dapat membantu tubuh untuk meningkatkan kekebalan terhadap agen infeksi, mengurangi kemungkinan terserang flu dan batuk dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya.
Polong okra segar adalah sumber asam folat yang baik, menyediakan sekitar 22% RDA per 100 g. Konsumsi makanan yang kaya folat, khususnya selama periode pra-konsepsi dapat membantu menurunkan insidensi terjadinya neural tube defect (cacat tabung saraf) . Tanaman yang dikenal dengan sebutan bhindi di India ini merupakan sumber mineral penting seperti zat besi, kalsium, mangan dan magnesium. Penelitian yang dipublikasikan oleh “Journal of Pharmacy & Bioallied Sciences 2011” dengan judul “Anti diabetic and anti hyperlipidemic potential of Abelmoschus esculentus (L.) Moench in streptozotocin-induces diabetic rats” menyarankan bahwa ekstrak dari okra merupakan tumbuhan obat yang dapat membantu melawan diabetes. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya penurunan yang signifikan pada kadar glukosa darah dan kadar profil lipid dengan pemberian ekstrak okra pada tikus yang menderita diabetes mellitus.
Okra yang memiliki warna hijau merupakan jenis yang terbaik. Polong okra dapat di konsumsi saat masih muda dan segar. Untuk menjaga nilai nutrisi yang dimiliki, maka tidak dianjurkan untuk dimasak. Apabila tidak untuk dikonsumsi setelah dipetik maka dapat disimpan dalam lemari es dalam keadaan tidak dicuci sebelumnya dan dapat dikonsumsi dalam waktu 3 hari.
Okra merupakan sayuran dengan kandungan nutrisi yang tinggi, tidak beracun dan aman di konsumsi untuk semua orang termasuk anak-anak dan wanita hamil.
Tentang Penulis |
Anita Sari Budi Raharjo adalah mahasiswi semester 3 Fakultas Kedokteran Prodi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro Semarang.
|