Thursday 24 April 2014

Colon Untuk Peremajaan Tubuh

colon (usus besar)? Colon (baca: kolon) penting di tahap akhir pencernaan, yaitu pembentukan feces melalui proses penyerapan air dan pembusukan oleh bakteria colon. Pencernaan oleh bakteria menghasilkan nutrisi seperti vitamin K dan B. Namun, proses ini juga menghasikan limbah beracun yang berbau. Limbah ini tersimpan di dalam feces yang harus segera dibuang dibuang melalui dubur.
Tahukah Anda bahwa peremajaan diri bisa dilakukan dengan menjaga kondisi prima

Maka, kebiasaan menunda buang air besar atau kekurangan makanan berserat bisa mengeraskan feces sehingga sulit dibuang dan menumpuk di dalam colon. Feces (tinja) keras biasanya tidak terbuang maksimal sehingga menumpuk / lengket pada dinding colon sebagai kerak-kerak yang mempersempit saluran colon dan mengakibatkan konstipasi (sulit buang air besar). Konstipasi adalah kondisi ketika Anda mengalami gerakan usus untuk buang air besar kurang dari tiga kali seminggu (menurut WHO). Penderita konstipasi kesakitan ketika usus bergerak, merasa kram, kembung, dan usus selalu terasa penuh.

Feces yang "macet" di kolon juga mengacau keseimbangan habitat bakteria usus sehingga bakteria berbahaya atau kuman-kuman lain di dalam usus tumbuh subur. "Limbah beracun" dari kuman-kuman ini tidak tersingkirkan dan memasuki peredaran darah sehingga mengganggu kesehatan dan mempercepat penuaan.

Kondisi ini disebut autointoxication (meracuni diri sendiri). Contoh-contoh gejalanya adalah sakit punggung, dementia, depresi, kembung, pegal linu, sakit perut, mual, nafas, dan badan berbau tak sedap, diare, insomnia, katarak, tumor, kegagalan fungsi organ, keriput, perubahan kompleksi wajah, absces, gatal-gatal, jerawat, infeksi kantung kemih, dan lain-lain.

Gangguan colon lainnya adalah hemorrhoid (wasir / ambeien). Selain karena konstipasi, wasir (ambeien) bisa disebabkan oleh penuaan, kegemukan, kehamilan, anal sex, mengejan terlalu kuat saat buang air besar (terutama saat konstipasi), kurang makanan berserat, duduk terlalu lama, dan faktor keturunan. Menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, wasir / ambeien terjadi karena pembuluh darah di sekitar anus atau rectum bagian bawah membengkak dan meradang.

Terapi Colon Terapi colon paling efektif dilakukan dengan colon hydrotherapy. Pembersihan kolon dilakukan dengan mengalirkan air hangat yang steril ke dalam colon pada tekanan tertentu melalui selang khusus yang terhubung dengan mesin colon hydrotherapy. Pada ujung selang terdapat adaptor yang dimasukkan ke dalam dubur pasien (speculum) agar tidak melukai colon. Satu set selang dan speculum hanya digunakan untuk satu pasien (pribadi). Mesin colon hydrotherapy kemudian menyedot air dan sisa-sisa kotoran dari colon. Proses ini dilakukan berulang-ulang secara otomatis selama kurang lebih 45 menit. Colon hydrotherapy mengeluarkan gas, lendir, dan kerak feces dari kolon. 

Colon hydrotherapy (Cuci Usus Besar / Cuci Kolon) sebaiknya dilakukan secara teratur (seminggu sekali atau sesuai anjuran dokter). Itu akan membantu melepaskan kerak-kerak feces yang mengeras dan lengket pada dinding-dinding colon (usus besar). Hasilnya adalah perbaikan kondisi colon seperti keseimbangan habitat bakteria di dalam usus serta kelancaran pembuangan feces (penghilangan konstipasi) dan pengurangan kadar racun yang beredar di tubuh (detox). Umumnya pasien menjadi segar setelah 3 kali colon hydrotherapy.

Frekuensi Colon Hydrotherapy awal disarankan enam kali (seminggu sekali). Terapi lanjutan (maintenance) setelah pencucian awal disarankan sekitar dua minggu sekali atau satu bulan sekali sesuai kebutuhan atau saran dokter. Yang jelas, kebersihan colon penting untuk memperlambat penuaan dan mencegah gangguan kesehatan.

Persyaratan untuk menjalani colon hydrotherapy adalah sebagai berikut:
  1. Tidak sedang hamil.
  2. Tidak sedang menderita wasir / ambeien.
  3. Tidak sedang menderita kanker usus / baru saja menjalani operasi / bedah usus.
  4. Tidak sedan menstruasi (haid / datang bulan).
Pasien wajib memberi-tahu dokter yang menangani colon hydrotherapy jika memiliki kondisi-kondisi di atas.

Source: http://ms.shvoong.com/medicine-and-health/