Friday 8 August 2014

Pentingnya Pemantauan Glukosa Darah Mandiri Bagi Pengidap Diabetes Mellitus Jenis 2

diabetes, wilford brimley diabetes, diabetes remix, nick jonas diabetes, family guy diabetes, diabetes commercial, diabetes rap, diabetes type 2, type 1 diabetes, wilford brimley, jonas brothers, kid president diabetes, diabetes mellitus, nick jonas, type 2 diabetes, diabetes type 1, diabetes song, diabeetus, diabetes family guy, wilfred brimley diabetes, diabetes insipidus, diabetus, diabetes cure, gestational diabetes, family guy, nick jonas crying, diabetis, what is diabetes, south park diabetes, diabetes guy, diabetes wilford brimley, i have diabetes, kid president, liberty medical, intervention diabetes, scrubs diabetes, 7 things, tom hanks diabetes, betus, darah perawan, snl diabetes skit, visalus and diabetes, joe jonas rap, death to diabetes, insulin pump, hypoglycemia without diabetes, asbestos, nick jonas stay, family guy diabeto, liberty mutual commercial, dawn phenomenon diabetes, diabetic recipes, pathophysiology of diabetes, diabetes pathophysiology, diabetes overview, life alert commercial, world diabetes day, children diabetes, diabetes cinnamon, diabetes control, natural diabetes cure, diabetes recipe, diabetes test, childhood diabetes, darah satria, dog diabetes, nick jonas falls, baba ramdev yoga, endocrine system, turrets guy, joel wallach diabetes, liberty diabetes commercial, homeveda diabetes, diabetes treatment, diabetes commerical, diabetes 30 days, preventing diabetes, dr. oz diabetes, halle berry diabetes, dibetes, alpiste, wilford brimley diabeetus, diabetes insipidus animation, you have diabetes, diabetes management, walk for diabetes, joel fuhrman diabetes, life alert, gestational diabetes baby, the diabetes song, dr spaceman diabetes, complications of diabetes, scooby doo diabetes, diabites, canine diabetes, type two diabetes,
Kumpulan kerja yang tergabung dalam Self Monitoring Blood Glucose (SMBG) Working Group (2009) mengesyorkan bahawa Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) akan bermakna jika penyandang DM mempunyai pengetahuan dan mendapat latihan menggunakan alat atau glukometer. Pemeriksaan gula darah mandiri secara rutin dapat memberikan maklumat kepada penyandang DM mengenai penilaian pengambilan makanan, latihan jasmani, serta jika ada ubat yang digunakan, sehingga kadar gula darah mereka boleh terkawal.

Glukometer adalah alat pemeriksa gula darah yang boleh digunakan secara mandiri oleh penyandang DM namun sifatnya invasif sehingga ada kemungkinan menimbulkan ketidakselesaan serta harganya masih agak mahal. Kami cuba mendidik dengan memberikan maklumat alat bantu mengesan keadaan yang tidak diingini iaitu keadaan di mana kadar gula darah terlalu rendah ( hipoglisemia ) dan kadar gula darah terlalu tinggi ( hiperglisemia ). Kedua keadaan ekstrim tersebut seboleh mungkin tidak dialami oleh penyandang DM sehingga mereka harus mampu mengesan diri jika kadar glukosa darah <55 mg / dL (hipoglisemia) dan kadar glukosa darah> 250 mg / dL (krisis hiperglisemia).

Salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami jalankan selama 3 bulan ini dengan melibatkan 30 orang kurang Diabetes melitus (DM). Kegiatan ini bermula dengan menjemput pesakit-pesakit DM yang ada di wilayah kerja puskesmas kelurahan Koja Jakarta Utara untuk menghadiri kaunseling tentang bagaimana mengawal kadar gula darah sehingga kualiti hidup mereka meningkat. Di akhir sesi kaunseling, sebanyak 30 set glukometer diagihkan kepada pesakit DM dan sekaligus dibekali bagaimana cara menggunakannya. Selain glukometer, diedar pula 10 set alat fotometer kepada 10 pesakit DM yang dipilih secara rawak. Fotometer ini merupakan kaedah pengukuran kadar glukosa darah non-invasif yang sifatnya lebih pada membantu (suplementasi) dan bukannya menggantikan (penggantian / alternatif) dari penggunaan alat ukur konvensional (glukometer). Fotometer yang akan digunakan dalam aktiviti ini bekerja pada kawasan inframerah berhampiran (Near infrared, NIR).

Pada pelaksanaannya dalam kurun 3 bulan, terbahagi dalam 3 kumpulan, tiap kumpulan terdiri daripada 10 penyandang DM. Kumpulan pertama memeriksa gula darah puasa 1x dengan glukometer. Kumpulan kedua melakukan 1 kali pemeriksaan gula darah puasa dan setelah makan. Kumpulan ketiga 1 kali pemeriksaan gula darah puasa dan dibantu alat fotometer untuk menganggarkan kadar gula darah. Dari aktiviti ini, alat fotometer belum dapat memperikirakan secara tepat kadar gula darah, tetapi alat ini boleh memperlihatkan keadaan hipoglisemia (GD <55 mg / dL) dan keadaan krisis hiperglisemia (GD> 250 mg / dL).

Dari penilaian yang dilakukan terhadap nilai HbA1c dan gula darah puasa harian penyandang DM menunjukkan perubahan HbA1c. Berdasarkan pemantauan gula darah puasa harian didapatkan bahawa kumpulan kedua lebih dapat mengawal gula darah puasanya dibandingkan dengan kumpulan 3 Sedangkan kelompok yang hanya satu kali pemeriksaan gula darah dengan glukometer didapatkan hasil yang kurang baik dalam mengendalikan kadar gula darah. Sehingga dapat disimpulkan bahawa penggunaan fotometer (non-invasif) dapat membantu pemantauan gula darah mandiri bagi penyandang DM jenis 2 (Erfi, Aryo)
Tentang Penulis
Dr. Erfi Prafiantini, M.Kes adalah kakitangan pengajar Jabatan Sains Pemakanan, Fakulti Perubatan Universiti Indonesia (FKUI) dan Aryo Tedjo, Ssi, M.Si adalah kakitangan pengajar Jabatan Kimia FKUI. Kegiatan dalam artikel ini merupakan bahagian dari kegiatan pengabdian masyarakat sebagai pensyarah UI. Anda boleh menghubungi penulis melalui email: [email protected] atau [email protected]