Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri
menstruasi. Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari
menjelang atau awal menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian bawah atau
tengah dan mungkin memancar hingga ke pinggul, paha, dan punggung.
Intensitas nyeri naik dan turun berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot
rahim yang mendasarinya. Tingkat keparahan nyeri bervariasi
antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama. Pada suatu saat,
nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat hebat
disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguan lambung
seperti mual, muntah, dan diare.
Namun, hal ini juga dapat menyebabkan tekanan darah menurun sehingga tubuh akan terasa lemas dan kepala pusing. Pada beberapa wanita, prostaglandin juga memicu kontraksi dan spasme otot polos di saluran gastro-intestinal, sehingga menimbulkan mual, muntah dan diare. Selain itu, aliran darah haid juga dapat ikut memperburuk rasa nyeri. Gumpalan darah atau aliran darah menstruasi yang deras harus melalui bukaan sempit leher rahim. Peregangan leher rahim oleh aliran tersebut dapat menyebabkan rasa sakit. Itulah mengapa nyeri haid berkurang atau menghilang pada beberapa wanita setelah melahirkan bayi pertama mereka. Bukaan serviks mereka telah melebar.photo © 2006 CLCsPics | more info (via: Wylio)
Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi, wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari 12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit, misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25 tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Apakah normal?
Nyeri menstruasi atau dalam bahasa medisnya disebut dismenore pada umumnya adalah hal normal. Zat yang disebut prostaglandin adalah penyebab utamanya. Zat ini diproduksi oleh tubuh dan ditemukan dalam lapisan rahim. Ketika proses menstruasi dimulai, zat ini merangsang kontraksi untuk melepaskan lapisan rahim, sehingga menyebabkan kram. Zat ini juga menyebabkan vasodilatasi sistem peredaran darah. Pembuluh arteri dan vena mengembang, sehingga darah haid lebih mudah dikeluarkan.Namun, hal ini juga dapat menyebabkan tekanan darah menurun sehingga tubuh akan terasa lemas dan kepala pusing. Pada beberapa wanita, prostaglandin juga memicu kontraksi dan spasme otot polos di saluran gastro-intestinal, sehingga menimbulkan mual, muntah dan diare. Selain itu, aliran darah haid juga dapat ikut memperburuk rasa nyeri. Gumpalan darah atau aliran darah menstruasi yang deras harus melalui bukaan sempit leher rahim. Peregangan leher rahim oleh aliran tersebut dapat menyebabkan rasa sakit. Itulah mengapa nyeri haid berkurang atau menghilang pada beberapa wanita setelah melahirkan bayi pertama mereka. Bukaan serviks mereka telah melebar.photo © 2006 CLCsPics | more info (via: Wylio)
Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi, wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari 12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit, misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25 tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Tips untuk Anda
Beberapa tips berikut dapat meringankan nyeri menstruasi:Solusi non obat:
- Tempelkan bantal pemanas ke perut bagian bawah (di bawah pusar). Bila Anda tidak memiliki bantal pemanas, Anda dapat memasukkan air panas ke dalam botol dan membungkus botol tersebut dengan kain sebelum menempelkan ke perut Anda.
- Letakkan kaki Anda lebih tinggi dari jantung dan perut saat Anda berbaring, atau berbaringlah miring dengan lutut menekuk.
- Pijatlah perut bagian bawah dengan pijatan melingkar yang ringan.
- Minumlah minuman yang hangat.
- Bila Anda merasa mual sehingga selera makan Anda terganggu, sebar waktu makan Anda. Anda juga dapat mengganti makan besar dengan makanan ringan yang lebih sering.
- Pilihlah diet kaya karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran yang rendah garam, gula, dan tanpa kafein.
- Perbanyak asupan vitamin B6, kalsium dan magnesium.
- Mandilah dengan air hangat.
- Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
- Berolahraga dapat mengurangi nyeri pada beberapa wanita. Pada beberapa wanita lain, istirahat total lebih membantu.
Solusi obat
- Obat anti-inflamasi. Perawatan utama nyeri menstruasi adalah kelas obat yang disebut obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Mereka bekerja dengan menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh. Mereka juga dapat mengurangi kehilangan darah dengan mengurangi pembekuan darah di dalam rahim. Ada belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat Anda beli secara bebas di apotek dan toko obat. Anda harus berhati-hati dengan obat ini jika memiliki penyakit maag, karena dapat mengiritasi lambung.
- Pil KB. Ini adalah solusi lain untuk nyeri menstruasi. Pil KB bekerja dengan mencegah terjadinya ovulasi, sehingga juga mencegah aktivitas prostaglandin yang menyebabkan kram menstruasi. Namun, pil KB bukanlah pilihan semua orang. Jika Anda ingin mendapatkan kehamilan, pil KB tentu saja bukan pilihan Anda.