Para dokter telah mengetahui bahwa wanita yang menderita diabetes yang berhubungan dengan kehamilan (diabetes gestasional)
memiliki risiko jauh lebih besar untuk mendapatkan diabetes tipe 2 di
masa depan dibandingkan wanita yang tidak memiliki kondisi tersebut saat
hamil. Diabetes gestational berkembang selama kehamilan dan biasanya
menghilang setelahnya. Kondisi ini dikelola dengan mengubah pola makan
dan beraktivitas fisik dan kadang-kadang menambahkan insulin atau obat
lain.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 2-10 persen wanita hamil yang
mendapatkan diabetes gestational juga berpeluang lebih tinggi untuk
terkena penyakit jantung. Dalam studi ini, peneliti mengukur faktor
risiko penyakit jantung pada 898 wanita berusia 18 s.d 30 tahun yang
tidak memiliki penyakit jantung atau diabetes sebelum studi. Mereka
dipantau dari sebelum kehamilan sampai setelah melahirkan. Para wanita
tersebut diuji secara berkala untuk diabetes dan kondisi metabolik.
Mereka menemukan bahwa 119 (13 persen) wanita tersebut mengembangkan
diabetes gestational.
Peneliti melakukan pengukuran ketebalan dinding arteri karotid dengan
menggunakan USG rata-rata 12 tahun setelah kehamilan. Para wanita yang
pernah memiliki diabetes gestasional memiliki penebalan arteri–tanda
awal dari penyakit jantung– rata-rata 0,023 mm lebih besar dibandingkan
mereka yang tidak pernah memilikinya.
Penelitian ini terkontrol untuk usia, ras, jumlah kelahiran, indeks massa tubuh pra-kehamilan, glukosa darah puasa, insulin, lipid dan tekanan darah. “Kami menemukan bukti awal penyakit jantung pada mereka yang
menderita diabetes gestasional bahkan meskipun mereka tidak gemuk atau
tidak memiliki diabetes tipe 2,”
kata pemimpin penelitian Erica Gunderson, seorang ilmuwan senior di
Kaiser Permanente Northern California di Oakland, California.
Dia menambahkan bahwa dokter harus mempertimbangkan pemantauan lebih
ketat pada wanita dengan riwayat diabetes gestasional untuk membantu
mencegah aterosklerosis– penumpukan plak di arteri yang dapat
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Wanita biasanya mengembangkan penyakit jantung di usia 60-an, sekitar
satu dekade lebih kemudian daripada pria, karena hormon wanita
melindungi mereka sebelum menopause. Pengendalian tekanan darah, gula darah, dan kolesterol serta berat badan adalah kunci pencegahan penyakit jantung.
——————
Sumber: Journal of the American Heart Association, March 12, 2014.
Sumber: Journal of the American Heart Association, March 12, 2014.