Wednesday, 2 April 2014

CT Scan Dapat Membantu Diagnosis Gout


Ditulis oleh dr Salma

Gout adalah penumpukan kristal asam urat di dalam dan sekitar sendi yang menyebabkan peradangan dan nyeri yang tajam. Diagnosis gout ternyata lebih rumit daripada yang selama ini diketahui. Metode standar untuk memeriksa gout adalah dengan menyedot cairan dari sendi yang terkena dengan sebuah jarum, lalu hasilnya dicek di laboratorium untuk mencari kristal asam urat. Tes ini dikenal sebagai aspirasi jarum.

Ternyata tes ini tidak seakurat yang dibayangkan. Dalam sebuah studi terbaru oleh Mayo Clinic, pemindaian sinar-X yang dikenal sebagai Dual Energy Computed Tomography (DECT) menemukan bahwa sepertiga pasien yang dinyatakan negatif dari hasil tes aspirasi jarum ternyata positif memiliki penyakit ini. CT scan dapat membantu ahli rematologi untuk mendiagnosis dan mengobati pasien gout dengan obat yang tepat.

Penelitian ini menguji penggunaan DECT dalam menemukan kristal asam urat di sekitar sendi pada semua spektrum gout. DECT biasanya digunakan oleh urolog untuk membedakan batu ginjal berbasis asam urat dengan yang berbasis kalsium.  Para peneliti menemukan bahwa CT scan jenis ini bekerja sangat baik dalam mendeteksi gout pada pasien yang pernah mengalami beberapa serangan yang mirip gout tapi hasil tes aspirasi jarumnya negatif. Setelah CT scan menemukan bagian-bagian yang tampaknya seperti kristal asam urat, aspirasi yang dipandu ultrasound dapat mengambil sampel di bagian-bagian tersebut untuk diuji di laboratorium.

Prosedur ini terutama bermanfaat pada pasien yang mungkin telah salah didiagnosis memiliki rheumatoid arthritis atau jenis artritis lain sehingga mendapatkan pengobatan yang sama sekali berbeda dan seringkali tidak efektif. Selain itu, prosedur ini dapat menyingkirkan penyakit asam urat pada pasien-pasien lain yang memiliki gejala serupa–tetapi bukan gout– seperti keluhan kronis di siku atau sistem tendon Achilles.
“Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa CT scan harus menjadi tes pertama yang digunakan untuk menemukan gout”, kata Tim Bongartz, M.D., ahli rematologi di Mayo Clinic. “Aspirasi jarum sudah bekerja dengan baik dalam banyak kasus, dan penelitian menunjukkan CT scan tidak efektif sebagai alat diagnostik pada pasien yang mendapatkan serangan gout pertama”, katanya . Dalam beberapa kasus gout akut, aspirasi jarum menemukan kristal asam urat, namun CT scan tidak.

Gout dahulu digambarkan sebagai penyakit orang kaya, tapi kini dapat menimpa semua orang dari semua lapisan masyarakat. Pria lebih mungkin untuk mengembangkan gout, tetapi risiko perempuan meningkat setelah menopause, ketika kadar asam urat mereka mendekati pria. Pengobatan gout biasanya melibatkan obat-obatan dan perubahan pola makan. Diagnosis gout yang akurat sejak dini sangat penting agar pasien mendapatkan obat yang tepat, yang berbeda dengan obat-obatan untuk artritis inflamasi. Perubahan pola makan yang tepat dapat membantu mencegah serangan gout selanjutnya dan penyebaran penyakit ke sendi-sendi lainnya.
————–
Referensi:
Tim Bongartz, et. al, “Extended report: Dual-energy CT for the diagnosis of gout: an accuracy and diagnostic yield study”. Annals of the Rheumatic Diseases, March 2014 DOI: 10.1136/annrheumdis-2013-205095

sumber dipetik dari:-http://majalahkesehatan.com/