Thursday 27 March 2014

Bahayanya Pengharum Ruangan Bagi Kesehatan

Berbagai macam produk pengharum ruangan semakin hari, semakin banyak bermunculan dan beredar dipasaran dengan aroma yang bermacam-macam pula. Hal tersebut tidak lain dipicu karena meningkatnya kebutuhan manusia terhadap produk-produk tersebut demi mendapatkan suasana yang nyaman. Baik itu dirumah, kantor, mobil, toilet, tempat peribadatan dan sebagainya banyak kita jumpai pengharum ruangan bergantungan disudut ruangan. Akan tetapi, ketergantungan manusia terhadap pengharum ruangan sungguh tidak baik untuk kesehatan, dan banyak bahaya yang mengintai pada diri kita.

Dalam beberapa tahun terakhir kandungan kimia dalam pengharum ruangan dicurigai bisa menyebabkan gangguan pada pernafasan, paru-paru, pusing, mual bahkan muntah-muntah. Pada umumnya pewangi yang sering beredar dipasaran terbagi menjadi 2 jenis zat pewangi, yakni pewangi yang berbahan dasar air dan pewangi yang berbahan minyak. Pewangi yang berbahan dasar air biasanya memiliki kestabilan aroma/wangi yang relatif singkat berkisar 3-5 jam. Sedangkan pewangi yang berbahan dasar minyak memiliki aroma/wangi yang lebih tahan lama dan harganya pun lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan beberapa pelarut/cairan pembawa, diantaranya isoparafin, diethyl phtalate atau campurannya yang berbahaya jika digunakan secara terus menerus.

Itulah mengapa pewangi yang berbahan dasar air relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan pewangi yang berbahan minyak. Sementara itu, untuk pengharum ruangan berbentuk spray memiliki resiko yang lebih berbahaya lagi. Karena setelah disemprotkan, gasnya tidak hilang begitu saja akan tetapi menempel di bantal, dinding, tempat tidur dan perabotan rumah yang berada disekelilingnya. Kandungan zat kimia didalamnya yaitu formaldehyde yang melekat berhari-hari dan berbahaya jika terhirup hidung karena dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

Natural Resource defense council (NRDC) melakukan penelitian terhadap 14 merk pengharum ruangan di Amerika Serikat. Dan hasilnya, NRDC menemukan 86 persen dari merk-merk tersebut mengandung Phtalates, yakni zat kimia berbahaya yang menyebabkan kelainan hormon, janin cacat, masalah reproduksi, alergi dan asma. Ironisnya produk yang mengandung Phtalates tersebut memasang label ‘all natural’, seolah-olah produk tersebut memiliki komposisi bahan-bahan alami yang tidak berbahaya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh National Institutes of health, Amerika serikat, menemukan bahwa pada orang-orang yang berada pada ruangan yang menggunakan pengharum ruangan, didalam darahnya terkandung 1,4-dichlorobenzene yaitu senyawa organik yang berbentuk padat, berwarna dan memiliki bau yang kuat yang bisa mengakibatkan fungsi paru-paru turun 4%.

Adapun pengharum ruangan berbentuk padat atau kamper memiliki resiko berbahaya jika zat kamper (naftalen) kontak langsung pada bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering serta berlebihan dalam penggunaaannya, dapat menyebabkan peningkatan kadar billirubin dalam darah yang dapat mengganggu sistem saraf pusat. Setelah membaca beberapa kutipan diatas, tentu saja kita harus pintar dan lebih selektif dalam memilih merk pengharum ruangan yang akan kita pakai. Ada pun pengharum ruangan yang sudah dilarang The International Fragrance Association (IFRA) di antaranya pewangi yang mengandung musk ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin. Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila mengandung zat-zat pengawet yang berbahaya bagi kesehatan, seperti formaldehyde dan methylchloroisothiozilinone.

Jadi, tidak semua pewangi memberi efek negatif bagi kesehatan. Artinya, kita masih bisa menggunakan pewangi yang beredar dipasaran asalkan kita mengetahui komposisi bahan dari produk tersebut. Ironisnya, dari amatan di lapangan, beberapa produk pengharum ruangan tidak menyebutkan kandungan bahan. Itu pula sebabnya, YLKI menganjurkan untuk membatasi penggunaan pengharum ruangan, khususnya bagi mereka yang sensitif. Sebenarnya untuk menciptakan lingkungan yang harum dan nyamankita bisa dengan menggunakan cara yang alami, seperti dibawah ini : 

Rajin membersihkan lingkungan sekitar kita.

Pertama adalah mencegah masuknya hama ke dalam rumah. Misalnya menggunakan tirai atau kawat nyamuk, menutup lubang dan celah-celah, menjaga kebersihan rumah dari sampah tercecer atau tertimbun, serta menjaga tempat sampah selalu tertutup. Meletakkan perangkap nyamuk atau tikus di lokasi-lokasi strategis.

Langkah berikutnya, memusnahkan habitat hama dengan secara rutin membersihkan rumah dan halaman, terutama tempat-tempat persembunyian hama seperti nyamuk, lalat, dan kecoa, serta memusnahkan telur-telurnya yang menyebabkan bau tidak sedap. Kecoa cenderung tinggal dan bertelur di tempat-tempat terlindung yang hangat seperti sudut rak dan laci, di celah-celah kayu yang lembap, di bawah tempat cuci piring, dan tempat-tempat sampah. 

Udara segar alami

Untuk mencegah bebauan yang tidak sedap didalam rumah, kita tak perlu dikhawatirkan benar bila rumah memiliki ventilasi yang baik dengan sirkulasi udara yang lancar dan penerangan alami yang memadai. Namun, ada kalanya untuk membangkitkan suasana pada momen tertentu aroma wangi khas diperlukan. Daripada menggunakan beberapa merek pengharum ruangan yang tak jelas kandungan bahan kimianya, bisa dicoba pewangi alamiah, misalnya irisan daun pandan, kuntum melati, atau mawar.

Tanpa sadar sebenarnya cara tersebut merupakan praktik aromaterapi yang bisa memberikan kenyamanan kepada diri kita. Selain cara tradisional itu, ada cara praktis dan cukup aman, yakni menggunakan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan cairan lembut, bersifat aromatik, dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu, dan akar tumbuh-tumbuhan tertentu. Satu jenis minyak atsiri, umumnya memiliki beberapa khasiat berbeda, misalnya sebagai antiseptik dan antibakteri.

Penelitian menunjukkan, minyak atsiri yang disemprotkan ke udara membantu menghilangkan bakteri, jamur, bau pengap, dan bau yang tidak mengenakkan. Selain menyegarkan udara, aroma alami minyak atsiri juga dapat mempengaruhi emosi dan pikiran, serta menciptakan suasana tenteram dan harmonis.
Minyak atsiri murni adalah substansi yang amat kuat, 75-100 kali lebih potensial dibandingkan bahan asalnya. Karenanya dalam penggunaannya harus hati-hati, misalnya dengan selalu melarutkannya dengan cairan pembawa. Penguap, penyemprot listrik, dan penyemprot aroma khusus dapat digunakan untuk menyebarkan minyak atsiri dalam ruangan. Untuk penggunaan pertama kali atau jika belum terbiasa, gunakan minyak atsiri seperlunya saja. 

Pewangi dengan bahan alami

Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
  • Fenil alkohol → terdapat pada bunga mawar
  • Sitrat → buahjeruk
  • Ambergis → dari ekstrak usus ikan paus
  • Gray amber → dari sperma ikan hiu
  • Castorium → dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara dan Siberia
  • C/Vet → dari kelenjar musang Ethiopia.
Demikian, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.